"PONDOK PESANTREN NURUL FIRDAUS FOKUS MENGEMBANGKAN SEKOLAH BERBASIS PESANTREN"
Oleh:
Dr. Gumilar, S.Pd.,MM
Pengajian umum di Pondok Pesantren Nurul Firdaus, (Selasa, 10/05/2011), petugas pengajian rutin,Euis Ismayanti, Rohdian Al-Ahad, Yudi Setiana, S.Pd.I.,M.Pd.I.,CH.,CHt.,dan Agus Ruhyat, S.Pd.I. Ceramah ilmiah disampaikan oleh Ustadz Ihin, S.Ag. Dalam pengajian ini terungkap pentingnya penyelenggaraan pendidikan melalui pesantren.
Seiring dengan perkembangan jaman, tuntutan era global, dan sekaligus tuntutan masyarakat, banyak pondok pesantren yang menambahkan program pendidikan umum dalam penyelenggaraan pendidikannya, dalam bentuk sekolah formal mulai Taman Kanak-kanak, SD, SMP, SMA dan bahkan Perguruan Tinggi. Eksistensi pesantren yang demikian itu ternyata telah mampu membantu tercapainya penuntasan wajib belajar 9 tahun.Seiring dengan misi Kementrian Pendidikan Nasional, khususnya dalam pendidikan dasar dan menengah, pencapaian wajar dikdas tentang APK yang telah melampaui 96% lebih pada tahun 2008, maka langkah berikutnya adalah peningkatan mutu. Dalam rangka peningkatan mutu ini salah satu program yang dikembangkan adalah program Sekolah Berbasis Pesantren (SBP).
SBP adalah program yang dimaksudkan sebagai upaya untuk memadukan dua keunggulan yang dimiliki oleh sekolah dan yang dimiliki oleh pesantren. Seperti diketahui, sekolah dan pesantren merupakan dua jenis satuan pendidikan yang masing-masing memiliki keunggulan yang berbesa satu sama lain. Ketika berjalan sendiri-sendiri ada potensi dan kekuatan pendidikan yang tidak terpadukan.Sistem sekolah, sebagai jalur pendidikan formal memiliki fungsi sebagai wahana transformasi sosial budaya. Sementara pesantren mempunyai keunggulan sendiri, antara lain, misi pendidikannya lebih banyak ditekankan pada aspek moralitas dan pembinaan kepribadian.
Program Sekolah Berbasis Pesantren (SBP) RA, SMP, SMK, dst di Pondok Pesantren Nurul Firdaus dikembangkan sebagai bagian upaya meningkatkan mutu pendidikan. Kehadiran Sekolah berbasis pesantren, merupakan bagian upaya melahirkan lulusan Sekolah dengan tiga skills, yakni social skill, academic skill, dan vocational skill. Di sekolah mungkin terlalu berat kurikulumnya, atau tidak seimbang jam yang tersedia dengan kebutuhan yang diperlukan untuk tiga skill itu. Sekolah Berbasis Pesantren mungkin bisa menjadi jawaban dalam rangka mencapai tiga skill tadi. Harapannya, Sekolah Berbasis Pesantren menjadi embrio anak unggul dalam berbagai skill. Kemandiriannya bagus, agamanya bagus, nasionalismenya tinggi, moralnya bagus.
Dalam tausiyah di Pengajian Umum Ponpes Nurul Firdaus (10/05/2011) Ustadz IHIN, S.Ag., menyatakan: "Pendidikan pesantren memiliki manfaat yang sangat besar bagi saya. Saya mengikuti pendidikan pesantren Salafiyah selama 15 tahun sambil bersekolah formal, dan akhirnya sekarang bisa menikmati menjadi PNS guru. Sekarang saya mengaplikasikannya membimbing anak saya sendiri mulai dari kedisiplinan, dan pembekalan ilmu dunia dan akhirat. Alhamdulillah anak saya memiliki kemajuan lebih dibandingkan dengan usia sebayanya."Ditambahkan Ihin, bahwa Ponpes Nurul Firdaus berpeluang besar untuk menciptakan kader-kader bangsa yang memiliki berbagai kecakapan.
Sekolah Berbasis Pesantren di Pondok Pesantren Nurul Firdaus ini merupakan program kerja sama antara Kementrian Pendidikan Nasional,dan Kementrian Agama. Studi kelayakan Sekolah Berbasis Pesantren secara nasional sudah dilakukan sejak tahun 2007. Pengembangan konsep telah diselesaikan pada tahun 2008. Namun Sekolah Berbasis Pesantren (SBP) di Pondok Pesantren Nurul Firdaus baru didirikan pada tahun 2009, dengan jumlah siswa RA (Raudhatul Athfal) sebanyak 15 orang, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sebanyak 25 orang, dan SMP sebanyak 32 orang. Secara umum di Indonesia Sebagai langkah rintisan, pada tahun 2008 telah ditetapkan 34 Pesantren yang menyelenggarakan program ini.***
0 komentar:
Posting Komentar